Isi Berita

Pada upacara hari Senin, 7 Oktober 2024, Pak Ahmad Nurul Latif, S.Kom, selaku pembina upacara, menyampaikan pesan yang mendalam mengenai pentingnya menjauhi sifat mencaci dan mencela, sebagaimana yang diingatkan dalam Surat Al Humazah. Beliau memulai dengan menyampaikan betapa besar dampak dari ucapan yang tidak baik, terutama ketika digunakan untuk merendahkan dan menghina orang lain. Allah SWT dengan tegas memperingatkan dalam surat tersebut, melalui firman-Nya:

"Kecelakaan lah bagi setiap pengumpat lagi pencela" (QS. Al Humazah:1).

Firman ini menegaskan bahwa perbuatan mencela tidak hanya mencederai hubungan antar sesama, tetapi juga dapat merusak kehormatan diri sendiri di mata Allah dan manusia. Pak Latif menjelaskan bahwa sebagai muslim, kita diharuskan untuk selalu menjaga lisan dan tindakan dari perilaku tercela ini. Setiap kata yang keluar dari mulut kita seharusnya membawa kebaikan, bukan menimbulkan perpecahan atau kebencian.

Pak Latif kemudian menekankan bahwa untuk menjaga nama baik diri sendiri dan keluarga, kita harus berusaha menjadi pribadi yang luhur dan baik. Sifat-sifat terpuji seperti menjaga tutur kata, memiliki etika yang baik, serta menjauhi sikap arogan adalah modal utama dalam membangun citra diri yang positif. Dengan berperilaku baik, kita tidak hanya menjaga kehormatan diri, tetapi juga membawa kebanggaan bagi keluarga di tengah masyarakat. Sikap ini, selain menjaga nama baik, juga merupakan wujud nyata dari ajaran Islam yang mengajarkan tentang kemuliaan akhlak.